[NONGKI] Obsesi Masyarakat Bali pada Anak Laki-Laki dan Pengaruhnya terhadap Posisi Perempuan Bali

Masyarakat Bali dikenal menganut sistem perkawinan patrilineal, di mana garis keturunan ditarik dari pihak laki-laki (purusa). Maka dari itu, baik dalam tradisi maupun adatnya, anak laki-laki memegang peranan yang penting. Ini juga memengaruhi bagaimana preferensi masyarakat Bali yang lebih condong pada anak laki-laki. Meskipun berbagai penyesuaian telah dilakukan, namun tetap saja keutamaan anak laki-laki sudah terlanjur mengakar pada alam bawah sadar masyarakat Bali. Hal ini membuat anak perempuan dalam Masyarakat Bali menempati posisi dan kondisi yang rawan.

Untuk membahas hal tersebut sekaligus memperingati Hari Perempuan Internasional 2024, GSHR Udayana bersama Sanggar Puan mengadakan diskusi terbuka dengan mengusung tema “Obsesi Masyarakat Bali pada Anak Laki-Laki dan Pengaruhnya Terhadap Posisi Perempuan Bali” yang akan diselenggarakan pada:

📆Hari/Tanggal : Minggu, 17 Maret 2024
⏱️Waktu : 15:30 – 18:00 WITA
📍Tempat : Dalam Rumah Community Hub
📝Link Pendaftaran : https://bit.ly/DiskusiGSHR

Speaker:

Pemateri 1 : Ni Nengah Budawati (LBH Bali WCC)
Pemateri 2 : Gede Kamajaya (Sosiolog Universitas Udayana)

Moderator : Ni Luh Kadek Puspita Sari (GSHR Udayana & Sanggar Puan)

Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. So, don’t miss it!

#GSHRUdayana
#IWD2024
#WomenEmpower
#womenempowerment